Serunya Free Writing dengan Tulisan Tangan! Judul zoominar yang diadakan oleh rumbel literasi Ibu Profesional Semarang. Alhamdulillah senangnya bisa ikut zoominar ini. Banyak insight positif tentang menulis yang saya peroleh.
Pemateri zoominar ini adalah mbak Shanty Dewi Arifin. Inisiator Kelas Literasi Ibu Profesional (KLIP). Di awal pertemuan mbak Shanty menyampaikan bahwa tujuan pertemuan ini adalah supaya peserta melihat kelebihan menulis tangan dan mempraktekkannya dalam keseharian.
Adakah yang sama seperti saya? malas menulis tangan? Kalau iya,kawans wajib membaca tulisan ini sampai akhir nih. Yuk lah kita bahas satu persatu ya kawans..
Apa Free Writing itu?
Menurut mbak Shanty, free writing adalah menulis bebas tanpa aturan yang membatasai dengan tujuan untuk mengeluarkan semua ide dan perasaan.
Wah tepat sekali saya mengikuti kelas ini, hehe. Akhir-akhir ini saya terlalu banyak berpikir saat akan menulis.
Terutama saat akan menulis di blog ini, berpikir apakah tulisannya SEO friendly tidak? Keywordnya apa? tulisan saya bakal ada yang baca tidak ya? Dan masih banyak lagi pikiran yang menggangu,wkwk. Yang akhirnya berujung tidak jadi menulis,hiks
Bertemu free writing ini seperti menemukan oase.
Mengapa Perlu Free Writing?
Teringat kata coach Marita, kesalahan umum orang yang ingin bisa menulis adalah sibuk mengoreksi tulisan sendiri.
Iya apa iya nih kawans? Toss dulu lah.
1. Ketenangan Jiwa.
2. Mengenali Diri.
3. Latihan Menulis.
4. Mengembangkan Draft.
5. Mengatasi Writer's Block.
Apa sih writer's block? Kondisi dimana penulis mengalami kebuntuan dalam menulis atau tidak ada ide untuk menulis. Ternyata kondisi ini bisa dialami oleh siapapun lho kawans. Bahkan seorang penulis atau blogger senior pun bisa mengalaminya. Nah apalagi saya yang masih cupuers dalam menulis ya kawans.
Kabar baiknya, free writing bisa membantu mengatasinya. Ketika tidak ada ide menulis ya tetap menulis saja, misal sedang bingung atau mengalami kebuntuan. Ya ditulis saja bahwa saat ini sedang mengalami kebuntuan ide atau bingung dan seterusnya. Eh jadi tulisan deh.
6. Brainstorming Ide.
Apapun ide yang terlintas, tulis saja dulu walaupun belum terlalu detail idenya. Menulis itu Misal baru terpikir ide besar belum terlalu detail, ya tulis saja.
Menulis itu tidak harus rapi dan langsung cakep yang bisa langsung publish ke medsos atau blog. Pengingat dari mb Shanty ini nampol banget bagi saya yang sering over thinking dan sok perfeksionis dalam menulis. Kebanyakan editing malah buntu ide,wkwk.
Teknis Free Writing
1. Waktu.
2. Privat.
3. Abaikan aturan.
Masya Allah sudah dijelaskan panjang lebar tentang free writing oleh mb Shanty semakin mencerahkan. Lanjut tentang menulis tangan ya kawans.
Menulis Tangan
Kapan terakhir menulis tangan? Pertanyaan pemantik dari mb Shanty ini membuat peserta berefleksi. Ada yang sudah 2 bulan tidak menulis tangan lho kawans.
Bahkan kata mb Shanty dari penelitian di luar negeri ada yang terakhir menulis tangan itu 6 bulan yang lalu. Sampai lupa bagaimana cara menulis.
Benar kawans kemudahan teknologi membuat malas menulis, seperti saya, duh malu. Lebih sering mencatat dengan google document dan lainnya. Karena merasa lebih mudah dan tidak ribet.
Bahkan kata mb Shanty, mahasiswa sekarang kalau kuliah tidak membawa buku tuli, tetapi yang dibawa laptop atau gadget. Mereka menulis di gadget atau lebih parah lagi, tidak menulis tapi screenshoot atau foto materi.
Lha iya kemajuan teknologi kan memang agar memudahkan kita. Kenapa mesti ribet kalau ada yang praktis? Adakah yang berpikiran seperti ini?
Ternyata ada banyak hal yang tidak bisa diperoleh saat kita menulis dengan mengetik.
Kelebihan Menulis Tangan
1. Membantu mengingat lebih efektif.
2. Mempertajam kemampuan berpikir kritis.
3. Memberikan pemahaman lebih baik.
4. Mengurangi distraksi.
5. Lebih nyeni dan ekspresif.
6. Mengasah keterampilan motorik lebih baik.
7. Melihat proses yang terjadi.
8. Menulis lebih santai dan bisa dimana saja.
Fitur terbaik dari pensil adalah dia tidak mengganggumu dengan pesan singkat atau notifikasi - Austin Kleon
Tips Agar Semangat Menulis Tangan.
Mbak Shanty berbagi tips juga agar semangat menulis tangan. Ini disadur dai buku Atomic Habit mengenai memulai kebiasaan.
1. Jadikan Terlihat.
Sediakan buku dan letakkan ditempat yang mudah terlihat dan kita capai.
2. Jadikan Menarik.
Sediakan spidol warna-warni, buku, pulpen yang menarik. Bisa digambah dengan stiker dan sebagainya.
3. Jadikan Mudah.
Menulis saja dulu tentang apapun, lintasan pikiran atau pengalaman keseharian. Dibuat mudah tanpa memikirkan data, aturan kepenulisan dan sebagainya.
4. Jadikan Memuaskan.
Nah kita bisa membuat ceklist. Atau menghadiahi diri sendiri membeli buku mislanya, jika sudah bisa konsisten menulis selama sebulan. Karena kalau merasa puas atau senang biasanya kita akan kecanduan atau ketagihan untuk melakukannya lagi. Benar tidak kawans?
Penutup
Menulis akan merangsang pemikiran. Jadi saat tidak bisa memikirkan sesuatu untuk ditulis, tetaplah menulis - Barbara Fine Clouse
Mulailah menulis sekarang bukan nanti. Ah jadi semangat menulis lagi. Iya memang minimal menulis to do list dan capaian habit setiap hari dengan tulisan tangan. Targetnya bisa menulis jurnal syukur juga.
Kalau kawans bagaimana, kapan terakhir menulis tangan?
free writing juga salah satu alternatif healing ya, mb? kapan ya terakhir aku tulis tangan??? kayaknya saat kuliah dulu deh. kerja dulu juga sering pakai komputer hehhe.. bisa nih nyoba free writing saat banyak tekanan dalam dada. eaaak! :D
BalasHapusFree writing berguna banget saat kita sedang di posisi writer's block seperti yang poin 5 Mbak Zulmi jelaskan. Daripada blognya kosong melompong, mending kita isi dengan free writing
BalasHapusSaya juga pernah ikut sharing Free Writing ini. Terus kan, praktik, tuh. Sepuluh menit setiap hari, saya ambilnya tiap pagi. Lumayanlah dapat berapa bulan gitu. Sampai hampir satu buku. Enak aja, nulisnya, bebas kayak ngomong sama diri sendiri. Hati lega, plong. Mungkin harus dimulai lagi free writing ini.
BalasHapusAku selalu menulis tangan mbak..aku lebih suka cara ini karena emang bener nampol lho. Yang orang lihat aku nulis dibuku padahal sebenarnya aku nulis di otak. Aku sedang mematrinya disana.
BalasHapusSemacem jurnal ya mbak? apakah benar begitu ? menulis dengan rasa bahagia tanpa tekanan bisa mengantarkan diri menikmati apa SJ yg telah ditulis, dan bikin nagih tentunya. Beda dg nulis karena embel² job, lomba atau ikut kelas2
BalasHapusToos dulu Mba zulmi, gegara mikir teknis blog jdi buntu sndiri mau nulis, dududuu..tpi klo menulis tangan alhamdulillah hampir tiap hari buat main sama anak
BalasHapusSaatnya mulai menulis tangan lagi ya. Setelah lama menulis ketik itu memang serasa adanya yang kurang. Mungkin ini yang jadi penyebab mandeg ide nulisnya.
BalasHapusAku termasuk yang malas nulis tangan nih karena merasa tulisanku jelek gitu. Tapi tiap hari masih nulis tangan kok walaupun ya nggak sering juga hehe
BalasHapusSuka banget nulis pakai tangan... Diusahakan setiap hari ada waktu nulis pakai tangan.
BalasHapusFree writing emang asyik sih, tapi kalau pakai tangannya itu yang susah. Soalnya suka nggak bisa baca tulisan tangan sendiri habis itu, saking udah jarang pegang pena, wkwk. Jadi biasanya aku akali, habis ditulis di kertas, harus langsung dipindah ke laptop, terutama kalau memang cucok buat diposting di blog, biar nggak ilang ide dan manfaatnya.. haha.
BalasHapusAku setiap hari nulis pakai tangan mbak. Nulis catatan pengeluaran, nulis meal plan, dll. Emang nulis pakai tangan itu nggak bisa disamain kenikmatannya dengan ngetik di hp atau laptop.
BalasHapusAku tim yg masih nulis tangan kok mbak buat curhat hhahaa . Bener sih kadang kita gak jadi nulis bahkan mager karena kondisi otak sibuk menuruti aturan2. Akhire gak nulis2 ya gak sih
BalasHapus