Grow Up Mom, Kelas Bertumbuh dengan Tauhid untuk Muslimah. Iya, inilah kelas belajar yang sedang saya ikuti. Tidak ada yang kebetulan, Allah yang menggerakkan saya untuk join dalam kelas belajar yang di inisiasi oleh teh Karlina Listra ini.
Setelah di akhir tahun 2021 saya menyelesaikan kelas optimasi blog. Rasanya setelah itu ingin rehat dari kelas online. Tapi Allah ijinkan saya melihat status wa teh Karlina tentang kelas growing up mom with tawheed. Allah jua lah yang menggerakkanku untuk join dalam kelas belajar ini.
Sebelum join kelas ini saya sempat ragu, bisa mengikutinya dengan baik tidak? Tapi setelah membaca membaca goals dari kelas ini, Bismillah aku optimis untuk serius mengikutinya. Pertama pembukaan kelas saja, hati saya sudah langsung adem.
Teh Karlina membuka kelas dengan doa tulus menitipkan proses belajar ini pada Allah SWT. Bahwa pemahaman dalam belajar bukan karena pemateri atau pembelajar. Tapi atas karunia dan ijin Allah Ta’ala, maka kami dibimbing untuk berdoa, minta difahamkan oleh Allah SWT. Proses belajar bertumbuh bersama di grup ini adalah supaya kita semua semakin mendekat pada Allah SWT. Bismillah meluruskan niat agar belajar semata karena Allah SWT. Dan saya berikhtiar mengikat ilmunya dengan merefleksikan dan menuliskannya kembali di blog ku ini.
Makna Bertumbuh
Apa yang terlintas ketika kita ingin bertumbuh kawans? Iya benar bertumbuh itu bertambah besar, kuat, tinggi, dsb ya kawans. Teh Karlina menjelaskan bahwasanya
BERTUMBUH itu adalah sedang berkembang, untuk menjadi besar, lebih baik dari sebelumnya, dan sebagainya.
Dalam proses bertumbuh ini kita tidak harus berubah. Karena seringkali banyak orang memaksakan diri untuk berubah, malah berujung kembali pada diri sebelumnya. Iya, kembali pada diri yang ingin diganti.
Tetapi, bertumbuh disini kita memilih untuk menjadikan masalah dan pengalaman sebagai pelajaran hidup yang membuat diri kita semakin 'kaya'. Mengijinkan rangkaian pelajaran hidup membuat diri kita dipahamkan yang secara tidak langsung 'mengubah' diri kita.
Teh Karlina mengajak kami untuk bertumbuh bersama. Tumbuh menjadi besar, besar ilmu, besar iman, besar amal, besar batin, besar cita-cita, besar cinta, besar ikhtiar, besar tawakal, besar ikhlas, besar sabar dan besar syukur kita. Tapi bukan besar kepala. Bertumbuh untuk menjadi dewasa.
Proses Bertumbuh
Teh Karlina bercerita proses bertumbuhnya dulu sering bertemu dengan ajakan, AYO TEMUKAN BAHAGIAMU! Tidak ada yang salah dalam hal ini. Teh Karlina pun akan mengajak kami menemukan bahagia versi kami sendiri. Bahagia satu orang dengan yang lainnya tentunya berbeda.
Tetapi teh karlina mengajak kami merenung, ada satu hal pokok yang sering terlupa. Bahwa bukan bahagia kita saja yang terpenting, bukan ingin kita saja yang utama, tetapi yang jauh lebih penting adalah inginnya Allah dalam hidup kita.
Masya Allah, semakin terasa aura ruh menentramkan dalam grup belajar bertumbuh ini. Kami diajak belajar bersama tentang tauhid dulu, sebelum ke yang lainnya. Supaya kami tidak terjebak dalam selasar dunia semu yang identik dengan pencapaian-pencapaian dunia semata. Supaya kami paham esensi dan maksud untuk apa bertumbuh dan sukses itu.
Ketika berhasil tidak bingung dan kering, tapi penuh dengan ruh mindset hidup ke depannya menjadi Allah center. Semoga Allah temani kami hingga proses belajar bertumbuh ini bisa menjadi bekal kami untuk membentuk konsep berpikir kami. Yang kemudian dapat mengubah perilaku sehingga nantinya terbentuk kepribadian yang sesuai yang Allah mau. Bukan yang kita mau.
10 Hal yang dapat mempercepat Proses Bertumbuh
Ada banyak hal yang bisa mempercepat proses bertumbuh. Teh Karlina menjabarkan pada kami 10 hal yang dapat mempercepat proses bertumbuh dari yang diperolehnya, yaitu :1. Belajar dari cerita sukses dan gagal.
Iya, belajar bukan hanya dari cerita sukses orang lain, lalu kita mengadopsinya. Tetapi juga belajar dari cerita gagal mereka. Supaya kita juga dapat menghindari kegagalan yang mereka lakukan sebelumnya.2. Jangan mengikuti kerumunan.
Kita jangan latah atau mudah ikut-ikutan dengan apapun yang ada di luar sana, terutama di sosial media. Ketika ada sesuatu yang viral kita langsung mengikutinya karena takut ketinggalan momen dan tidak memperoleh hal yang sama. Meski sebenarnya kita tidak menyukainya.Ini bukan hanya terkait viral gaya hidup atau sejenisnya. Bisa jadi juga tanpa sadar kita terbawa momen latah ini dalam hal parenting, terutama bagi ibu baru. Ketika ada public figure menjalankan pola parenting A, kita ikut-ikutan, padahal belum paham tujuan, dasar dan juga yang terpenting terkadang bukan poin yang kita butuhkan.
3. Just Do it.
Ketika ingin bertumbuh, seringnya kita diajak untuk mengejar impian. Apa yang kita sukai, maka lakukanlah
4. Bertindaklah sesuai kenyamanan.
Kita diajak untuk melakukan hal-hal yang kita sukai, menemukan bahagia kita, yang pada akhirnya sering menjadi faktor penentu kesuksesan dan juga sebagai tanda kita bertumbuh.5. Jadilah pendengar yang baik.
Ini juga merupakan poin yang menunjang proses bertumbuh kita.6. Cintai diri dan kesehatan.
Apapun yang ada pada diri kita, semua adalah potensi yang bisa menjadi bekal kita untuk sukses ke depannya.7. Ingin tahu terhadap banyak hal.
Sering bertanya, dan memiliki rasa ingin tahu yang kuat terhadap hal baru, mengajak diri untuk bertemu orang-orang baru, juga termasuk dalam bagian proses bertumbuh.8. Belajarlah dengan cara mengajarkan kembali.
Belajar dengan berbagi. Karena dengan membagikan apa yang kita ketahui, akan menguatkan pemahaman kita terhadap hal tersebut9. Disiplin.
Dalam artian istiqamah. Lakukan sesering mungkin, dan bukan hanya sekali saja.10. Hindari distraksi gawai.
Ketika sedang dalam proses bertumbuh, ketika fokus, ketika sedang bekerja, jangan biarkan ponsel menjadi sesuatu yang menghadirkan distraksi sehingga membuat kita menunda pekerjaan, teralihkan dan juga gagal menyelesaikan pekerjaan.Iya, 10 proses bertumbuh di atas adalah hal yang sering ditemukan ketika mencari cara, bagaimana bertumbuh yang baik di luar sana. Tapi perlu kehati-hatian dalam menjalani proses tsb. Jika kita hanya menjalani semua itu by personal, mengandalkan kekuatan diri, maka yang kita temui nantinya adalah bertumbuh, tetapi bertumbuh tanpa rasa, alias kering tanpa makna. Lalu bagaimana?
Start With Problem, Growing Up With Tawheed,
Teh Karlina mengajak kami untuk bertumbuh berdasarkan tauhid. Harapannya proses bertumbuh yang kami jalani seimbang antara dunia dan akhiratnya, insyaAllah.Part pertama materi growing up ini teh Karlina memulainya dengan "Masalah". Wah kenapa malah start with problem ya kawans?
Karena ketika kita telah menemukan masalah dalam hidup, berarti kita telah sampai di titik poin untuk bersiap naik kelas ke level selanjutnya.
Hal ini juga dialami oleh para Nabi dan Rasul terdahulu. Iya, sebelum mereka diangkat menjadi Nabi dan Rasul, Allah menitipkan masalah terlebih dahulu kepada mereka. Sebagai tanda agar mereka mulai bersiap untuk naik ke titik selanjutnya.
Masya Allah, jadi seharusnya, sikap kita dalam menghadapi masalah adalah dengan rasa syukur. Ini tandanya Allah menginginkan yang lebih baik bagi kita. Dan tentu Allah telah siapkan solusinya juga.
"BERSAMA kesulitan, ada kemudahan"Allah SWT sudah menyertakan solusi dalam setiap masalah. Tapi kenapa kadang kita sulit menemukan solusi dari permasalahan kita?
Barangkali karena kita masih fokus pada masalah, sehingga belum melihat solusi. Lalu bagaimana cara melihat solusi tersebut? Tanyakan pada pemilik solusi.
Allah is the answer.
Teh Karlina mengajak kami merenungi kekhawatiran hidup, masalah yang dialami, ikhtiar yang sudah atau sedang diperjuangkan, kebuntuan akan solusi atau bahkan masalah yang berulang.
Pernahkah berpikir, bahwa masalah yang selama ini datang menghampiri kita, itu bukan berarti kita harus selalu fokus mencari solusinya?
Bisa jadi, Masalah itu datang, karena Allah itu rindu pada doa-doa kita.
Seperti dalam kisah Fir'aun, apakah Allah meminta Fir'aun menyelesaikan wabah penyakit ketika wabah itu datang, atau sebenarnya maksud Allah adalah agar Fir'aun kembali menyembah padaNya?Pola inilah yang menjadi wasilah datangnya miracle /keajaiban, bukan hanya memuluskan proses untuk bertumbuh, tetapi insyaAllah akan menjadi jalan bagi kehidupan yang lebih baik, harapan dan cita-cita akan difasilitasi olehNya. Iya, bukan cita-cita yang "kita raih". Tetapi cita-cita yang Allah muluskan kita untuk mendapatkannya. Karena kita lebih percaya kuasa Allah, dan bukan hanya sekedar kerja keras.
Intinya dari miracle di atas, Fokuslah kita hanya kepada Allah.♥️
Tujuan kita adalah semakin dekat denganNya. Dengan semakin dekat kita ke Allah, segala urusan kita, insyaAllah akan dibereskan oleh Allah.
Kekuatan Doa
"Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu sayangi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada yang dikehendakiNya dan Allah lebih mengetahui orang orang yang mau menerima petunjuk" (Q. S. Al - Qashash : 56)Ayat ini sebagai perenungan diri bahwa kita tidak bisa memberi petunjuk pada siapapun kecuali yang Allah kehendaki. Sekalipun pada orang terdekat kita, bagian diri kita yaitu anak. Makjleb banget ini. Iya, seringkali saya masih bersikeras memikirkan cara agar anak paham, mengerti yang saya ucapkan atau ajarkan. Terlebih saat belajar di rumah. Gemes, gregetan kadang marah saat anak tidak kunjung mengerti yang saya ajarkan. Saya lupa, yang bisa memahamkan itu hanya Allah, bukan saya.
Saya menjadi paham untuk selalu melibatkan Allah SWT. Iya, sebelum melakukan sesuatu, mengajari anak, menyelesaikan pekerjaan, izin dulu ke Allah, minta dimudahkan agar apa yang saya sampaikan bisa dipahami dan maksud bisa tersampaikan.
Ah iya, saya masih seringkali mengandalkan ikhtiar dan ilmu terlebih dulu, bukan Allah dulu, hiks. Seperti saat anak sakit, seringkali saya langsung mencari dokter spesialis anak terbaik untuk memeriksakannya. Seharusnya saya ke Allah dulu, mencari tahu pesan cintaNya, meminta petunjuk dan didampingi dalam menghadapi masalah.
Sampai disini kami mulai diajak merenung tentang kekuatan doa.
Seperti cerita pemisalan di bawah ini. Misal, ada orang tua yang pulang ke rumah dengan membawa dua Coklat. Terus pada saat sampai rumah, melihat 2 orang anak nya sedang santai membaca buku. Lalu menawari anaknya "siapa yg mau coklat?"
Anak yang pertama segera lari meninggalkan bukunya dan bangkit dari tempat duduknya (padahal lagi seru) kemudian menghampiri.
Sedangkan anak yang kedua, sambil tetap baca buku hanya berkata, "mauuu. Taro aja coklatnya di meja"
Nah, bisa jadi selama ini jangan-jangan doa kita masih seperti anak kedua? Kita berdoa antara butuh gak butuh ? Antara Yakin gak Yakin.
Langsung tertohok saya, ketika ingin bisa mendidik anak dengan baik atau ingin sukses dalam hal apapun. Apakah selama ini saya sudah berdoa dengan antusias meminta hajat tsb terkabul di setiap sholat? Ataukah cuma ingin saja tapi gak didasari niat?
Atau bahkan terkadang masih bingung menentukan apa yang benar-benar diinginkan?
Bagi Allah sungguh sangat mudah mengabulkan segala keinginan kita saat ini. Mau meminta apapun, jika kitanya pantas menerima, saat itu juga pasti bisa.
Dalam belajar Tauhid, yang kita perlukan hanya keyakinan. Titik!Lalu apakah tidak perlu ikhtiar?
Bukan begitu juga, tapi lebih ke bagaimana memfokuskan pikiran kita bahwa apapun yang kita usahakan hasilnya hanya Allah yang menentukan.
Seberapa banyak orang yang berdoa, tapi masih saja dikurangi dengan berpikir bahwa rezeki itu dari bos? Rezeki itu dari berapa banyaknya sukses di pekerjaan atau bisnis?
Seberapa banyak dari orang yang berdoa ingin bahagia, tetapi malah menyakini bahwa bahagia itu bila, dapat membeli ini dan membeli itu.
Dengan belajar tauhid, kita diajak Fokus ke Allah, menguatkan fokus ke Allah.
Adab Berdoa
Pasti kawans semua sudah pernah mendengar bahwa "Allah itu malu jika hambanya sudah mengangkat tangan dan berdoa sampai tanganya turun tapi Allah tidak mengabulkan?"Iya, Allah itu maha mengabulkan, tapi syaratnya kita harus mengetahui adab berdoa.
Contoh cerita dari teh Karlina :
Misal kita datang menemui seorang petinggi, dengan tujuan ingin meminta tolong agar di kampung kita dibangun sebuah jembatan, oleh karena jembatan yang ada sudah mulai keropos cenderung rusak.
Kira-kira, cara kita menghadap-nya bagaimana?
Baju biasa saja, atau baju terbaik?
Ngomongnya santun beraturan, ataukah buru-buru? Proposalnya dibaca pelan-pelan, atau sekedar dibaca sekilas saja? Apakah langsung datang dan langsung berbicara dengan nada buru-buru,
"Pak tolong bantuin kampung saya bikin jembatan!"
Kalau yang dikatakan dan dilakukan terburu-buru seperti itu, gimanan kawans? Kira-kira permohonan pembangunan jembatan yang diajukan, akan dikabulkan atau tidak?
Maka dalam berdoa, ada adab yang harus dipenuhi. Bismillah mulai sekarang, mari perbaiki doa kita yuk :
- Awali dengan Pujian-pujian, suarakan dengan lembut dan pelan, berusaha sepenuh hati merendah serendah-rendahnya, karena sadar hanya Allah yang bisa menolong.
- Ajak hati ketika berdoa, usahakan menangis mengakui dosa dan kesalahan, menunjukan diri ini lemah di hadapanNya.
- Jangan sampai menangis saat berdoa hanya di saat justru sudah mulai putus asa. Karena menangis di saat meminta, dan menangis di saat sudah kalah/mentok itu rasanya berbeda.
- Berdoalah seperti curhat. Bayangkan dan rasakan Allah melihat kita. Bayangkan dan rasakan bahwa Allah dekat, sangat dekat, dekat sekali dengan kita.
- Rasakan ketika kita berdoa dan kita merasakan *"jatuh hati pada Allah",* nikmat sekali teman-teman, nikmat.
Grow Up Mom, Bertumbuh dengan Tauhid
Baru materi pembuka saja sudah penuh dengan insight positif. Perjalanan masih panjang, di kurikulum grow up mom ada 14 materi yang akan diberikan selama 3 bulan, insya Allah.
Materi pembuka ini adalah pondasi dasar agar hati lebih siap dan lebih percaya akan adanya keajaiban, kemudahan dalam hidup, kebaikan-kebaikan yang begitu dekat dengan diri kita. Masya Allah.
Semoga majelis ilmu yang mengagungkan NamaNya ini, menjadi wasilah kami lebih dekat lagi ke Allah. Bertumbuh dengan visi misi akhirat, dengan tauhid sebagai pilar utamanya.
Kalaupun nanti ada kemudahan, ada rezeki, ada kebahagiaan, itu semata-mata *Bonus* dari Allah.
Semoga bermanfaat ya kawans, jika ada yang berminat bisa melihat ke Ig @growupmom atau ig @karlinalistra.
Baca ginian dini hari, kayak dapat rezeki gitu lho. Diem2 bae ikut kelas ini.. Ga colek-colek mbaak :(
BalasHapusIya, aku tersadar, kayaknya aku kayak anak kedua mungkin ya.. Jadi banyak yang perlu diperbaiki. Makasih insightsnya mbak Zulmi.
Mba Yun,,Momqueen,,maap mba aku juga daftarnya malam terakhir pendaftaran,,hehe
HapusAlhamdulillah seneng kalo tulisannya bermanfaat mba,,makasih mb Yun
Duh, tersanjung aku baca artikel ini.... Anchor text nya mantap. Makasih ya mbakyu...
BalasHapussama - sama pak Dokter
HapusSangat mengena tentang 'jangan ikut kerumunan'. Kadang kita lupa diri hanya demi gengsi kemudian ikut-ikutan trend yang tak berfaedah sama sekali. Terima kasih Mbak Zulmi sudah mengingatkan
BalasHapusSama-sama Pak,, Tulisan ini merupakan catatan belajar dan reminder diri,,
HapusMasha Allah mbak Zulmi,salut aku sama muslimah yg gemar ikut kelas beginian. dan sy yakin ini benar² dari hati....reminder banget mbak yg dibagikan. insha Allah poin pe tinggal sayapun ikut ketularan. ditunggu postingan berikutnya kelanjutan ini ya mbak
BalasHapusMakasih mb WIndii,,Insya Allah mba,,doakan istiqomah mengikat ilmu di blog mba,,hehe
HapusKalau udah menyelesaikan kelas optimasi blog, ga bakalan bisa rehat mb. Karena jadinya banyak pr yang harus diselesaikan
BalasHapusDuh,,,pak,,jangan ingatkan akan PR,,wkwkw
HapusMasya Allah, materinya bikin hati adem mba. Bener-benerdisadarkan kembali bahwa ridhq Allah yang paling penting bagi kita. Bagaimana kita fokus mengharap ridho-Nya dengan keyakinan yg sungguh pada Allah
BalasHapusHu uh bener mbak,, fokus pada mengharap ridho Allah SWT,,ini yang saya lagi belajar..
Hapus