Sangat wajar keluhan ini terlontar dari mulut kecilnya. Selama ini dia memang tertib soal makan. Dia berkeluh kesah karena timing sakitnya ini di waktu dia ingin berbahagia. Waktu yang dia tunggu-tunggu, kehadiran om-om dan sepupu-sepupunya di rumah. Harapannya dia ingin bermain bersama mereka. Tapi qadarullah malah sakit dan aku isolasi di kamar.
Tapi inilah saat yang tepat buat kami dialog iman. Aku ajak berefleksi dengan kisah tentang Nabi Ayub a.s. Alhamdulillah buku 24 Nabi dan Rasul sudah berulang dibacanya. Jadi tinggal memancingnya dengan pertanyaan.Aku mengetahui tentang dialog iman pertama kali itu dari Almarhum Ust Harry Santosa (Semoga Allah SWT merahmati Beliau). Tahun 2015 saat pertama kali ikut seminar beliau di Kendal. Beliau menjelaskan bahwa usia 0 - 7 tahun adalah golden age untuk mengenalkan Allah SWT melalui dialog. Ilmu ku yang cetek ini belum bisa ngebayangin dialog iman itu seperti apa dan bagaimana. Pengaplikasiannya masih sebatas kemampuan pengetahuanku.huhu
Dan merasa beruntung awal tahun 2021 ada buku “Dialog Iman, Menumbuhkan Iman Ananda Sejak Belia”. Buku ini merupakan kumpulan cerita pengalaman dari 45 Ayah Bunda yang berdialog dengan Anandanya. Di balik momen-momen sederhana dengan Anandanya mereka menghadirkan firman Allah dan sabda Nabi-Nya. Dialognya mereka kemas dengan bahasa sederhana anak-anak. Masya Allah...Identitas Buku
Judul : Dialog Iman "Menumbuhkan Iman Ananda sejak Belia"Penulis: 45 Ayah-Bunda
Kurator:
- Ust. Endang Setiawan Al-Hafizh
- Julia Sarah Rangkuti
- Ahmad Fa'iq
Spesifikasi Buku :
Ukuran: 15 x 23 cmTebal: 192 halaman
Bahan isi: Hvs 70 gsm, FC (4/4)
Cover: AC 230 gsm, FC (4/0), glossy, emboss, bending
Dialog yang Relate dengan Keseharian
Buku ini ditulis berdasarkan kisah nyata penulis saat berdialog dengan ananda di keseharian mereka. Sangat relate dengan keseharian yang aku alami. Momen-momen dalam dialog ini adalah momen yang biasa kita alami dengan anak di rumah. Momen saat terjadi hujan, saat makan bersama, saat sakit, saat bermain bersama,dsb.Dialog nya pun sederhana, muncul dari pertanyaan ajaib ananda atau dari pertanyaan pancingan orang tua.
Kerennya, masya Allah,,, para Ayah Bunda penulis buku ini bisa menyelipkan Iman di dialog mereka. Jadi berefleksi, duh selama ini aku gimana? Semoga belum terlambat untuk memperbaiki diri. Menjadikan momen sederhana dengan ananda adalah momen berharga, bukan hampa tanpa makna. Semoga bisa menghadirkan keimanan sebagai bekalnya mengarungi kehidupan...Bismillah….
Buku Aplikatif dan Menarik
Awal membuka buku ini aku sudah tertarik dengan warna-warni di setiap halamannya. Layout isinya segar di mata, plus dilengkapi ilustrasi yang menarik.Nah yang membuat membacanya semakin menarik, buku ini mengelompokkan dialog dalam 5 tema. Jadi kebayang oh,,saat momen ini apa sih yang bisa aku kaitkan dengan keimanan,,
Lima tema di buku ini yaitu :
- Mengenal Kebesaran Allah,
- Karunia-Nya yang Tak Terbatas,
- Kepada Allah, Aku Menyembah,
- Al Qur’an, Adab, dan Ilmu,
- Takdir, Kematian, dan Kehidupan Akhirat
Daftar Isi Buku Dialog Iman Sumber : rmastore.id |
Salah satu cerita yang ditulis oleh mba Dewi Lestari tentang kekaguman anaknya pada Ayahnya yang jago mengendarai motor. Momennya sederhana kan ya kawans,,bahwa anak mudah kagum dengan apa yang dilihatnya. Tapi disini mb Dewi bisa menggiring dialog kekaguman anandanya kepada hakikat pertolongan dan keterlibatan Allah dalam setiap kehebatan kita. Masya Allah,,,
Daftar Isi Buku Dialog Iman Sumber : rmastore.id |
Desainnya yang menarik membuat anak tertarik.
Iya, saat buku ini mau aku baca dan sudah ditaruh di kamar. Eh tiba-tiba hilang, ternyata dibaca anak kedua saya,hehe. Sampai kakaknya protes, mi’ Azkal kok baca buku orang tua?hehe. Malam ini pun, saat saya mengambil buku “Dialog Iman” untuk saya review, sudah diambil dan dibacanya lagi. Sampai saya menunggu dia tidur terlebih dahulu, baru bukunya saya ambil dan review serta menuliskannya,,hehe. Bahasanya yang ringan dan sederhana jadi sangat mudah juga dipahami anak-anak. Cerita di buku ini dikemas dengan ilustrasi dialog yang membuat pembaca seperti membaca komik. Nah, anak saya ini penggemar komik, jadi dikiranya buku ini komik mungkin ya,,,heheRefleksi Diri
Buku ini membuat saya berefleksi lagi. Bahwa keimananan anak kita sudah terinstall dalam diri mereka. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW bahwa “Seorang anak lahir di atas fitrah”. Benih keimanan dalam jiwa anak seperti tumbuhan. Perlu disiram, diberi pupuk dan dirawat dengan baik. Supaya iman di hati ananda kokoh seperti pohon yang akarnya menghujam ke bumi, tangkainya menjulang ke langit dan buahnya ranum bermanfaat. Salah satu cara merawat keimanan anak adalah dengan cara mengenalkan Allah SWT. Mengenalkan Allah melalui sifat-sifat Nya dengan kisah dan dialog.Sebagaimana yang Allah sabdakan dalam firman-Nya:
"Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah membuat perumpamaan kalimat yang baik (iman) seperti pohon yang baik, akarnya menancap kuat (ke dalam tanah) dan tangkainya (menjulang) ke langit. Pohon itu menghasilkan buahnya pada setiap saat dengan izin Rabbnya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat." (Q.S. Ibrahim: 24-25)
sumber : rmastore.id |
Buku yang bagus..layak untuk dimiliki..jadi membuka ide kita juga untuk menyiapkan dialog2 penuh nilai keimanan bersama buah hati 😍
BalasHapusMbak Myaa...siap jadi pembaca tulisan dan buku2 karya mb Myaaa🤗
HapusBukunya bagus banget. Masuk wishlist aku ini. Penting banget dialog iman sama anak sedari dini. Makasih mba ulasannya informatif & jelas ;)
BalasHapusIya mbak..bukunya bagus..
Hapus