بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Bagaimana Kebiasaan Terbentuk?
Bagaimana
kebiasaan agar menjadi Habit? Habit itu apa sih? Dilansir dari
ruangguru.com, menurut James Clear di bukunya Atomic Habit “habit” adalah rutinitas atau kebiasaan
yang dilakukan secara regular (dan biasanya otomatis). Habit ini ada yang baik
dan tidak baik. Misal habit yang tidak baik, merokok setelah makan. Bagi
perokok ini sudah otomatis kan ya, menyulut rokok setelah makan. Dan akan ada
rasa yang hilang / berkurang jika tidak melakukannya. Atau contoh habit baik,
menggosok gigi sebelum tidur. Orang yang sudah terbiasa melakukan ini akan
merasa kurang nyaman jika sebelum tidur tidak menggosok gigi.
1.
Cue
atau Isyarat
Cue
atau isyarat ini adalah pemicu yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu
kebiasaan. Ini bisa berupa suara, bau, bunyi atau kejadian. Karena kebiasaan
dimulai dari Cue, maka kita perlu membuatnya jelas, yang mudah terlihat dan
terpampang nyata. Sesuatu yang membuat kita mudah ingat melakukannya.
·
Menentukan
waktu dan tempat yang spesifik : Setiap pukul X, Olahraga 5 menit di ruang
tengah.
·
Memasang
pengingat inderawi : Pasang alarm pukul X untuk mengingatkan waktu berolahraga
· Intervensi : Kaburkan / hilangkan pemicu kebiasaan lama : Terdistraksi HP, selama Olahraga Hp dimatikan
2.
Craving
atau Hasrat
Craving
atau hasrat inilah yang membuat dorongan untuk melakukan suatu tindakan atau response.
Membuat Craving ini menarik sehingga kita tergerak melakukannya. Memahami dasar
prinsip pentingnya melakukannya, mencari inspiratorbisa dari buku, komunitas
atau orang.
3. Response atau tindakan
·
Mulai
dari tahap paling mudah : Berolahraga 5 menit setiap hari
·
Modifikasi
Lingkungan agar mudah melakukannya : Sosialisasikan ke anggota keluarga bahwa
setiap Pukul X, kita akan berolahraga di ruang Y selama 5 menit. Meminta
dukungan dan pengertian mereka. Menyiapkan ruangan Y agar nyaman dipakai
berolahraga.
· Inversi - Buat kebiasaan lama jadi sukar dilakuakan : Malas berolahraga – mengajak anggota keluarga untuk berolahraga bersama, atau mencari klub / teman yang rutin berolahraga
4.
Reward
atau ganjaran
Reward
atau ganjaran ini imbalan yang didapat dari melakukan tindakan atau kebiasaan
tersebut. Buatlah memuaskan atau menyenangkan. Mengaitkannya dengan hal yang disukai,
misal selesai membaca buku, baru membaca komik. Bisa juga dengan penghargaan
konkrit, seperti menempel Habit tracker.
Sebuah
Cue atau pemicu akan mempunyai efek ketika Cue ini menimbulkan Craving atau
hasrat yang kuat dalam diri untuk mendapatkan Reward tertentu. Jadi, bila
pemicunya tidak menimbulkan hasrat, maka kebiasaan tidak akan terbentuk. Hasrat
inilah yang mendorong untuk melakukan Response sangat kuat sehingga sangat
sulit untuk menolaknya.
Rangkaian
Habit Loop yang bisa membentuk kebiasaan jika rangkaian Pemicu menimbulkan
Hasrat untuk mendapatkan Reward dengan cara melakukan Response.
Eh
kok ribet amat yaks? Eits tunggu kawans,,simpelnya seperti ini, “Kebiasaan
Menutup Hidung jika ada yang kentut”. Ini otomatis dilakukan kan ya?
Cue : Bau
kentut
Craving :
Menghindari bau kentut yang tidak sedap
Response :
Menutup Hidung
Reward :
Terbebas dari bau kentut..
Contohnya
gini amat yaks,,wkwkwk…
Kenapa perlu Melatih Good Habit?
Jika
kebiasan-kebiasaan baik sudah menjadi “habit”,
akan terasa ringan kita melakukannya karena sudah otomatis,hehe.
Bahwa setiap
detik waktu yang kita lewati akan dimintai pertanggungjawaban. Maka selayaknya
diri ini ingin selalu dalam kebaikan. Kebiasaan – kebiasaan baik walau kecil
jika terus kita lakukan akan lebih bernilai dibandingkan jika hanya dilakukan
sesekali saja. Dan kebiasaan – kebiasaan baik yang terus dilatih akan menjadi
karakter dalam diri kita.
Misal, habit membaca Al Qur’an 1 lembar sehabis
shalat subuh setiap hari. Terkesan sepele dan sederhana kan ya? Tapi coba kita
hitung-hitungan yuk, karena kebiasaan ini dilakukan terus menerus, dalam satu
tahun, orang yang membaca Al Qur’an tsb sudah membaca sebanyak 365 lembar Al
Qur’an atau 730 halaman. Al Qur’an standar ada 604 halaman, artinya orang tsb
sudah bisa mengkhatamkan Al Qur’an.
Orang – orang yang sudah terbiasa
menjalankan habit akan merasa “ada
yang kurang” kalau tidak melakukannya. Karena sudah tertanam dan menjadi
semacam muscle memory. Badan dan
pikiran sudah secara otomatis melakukan si habit
ini.
Nah, jika
kita sudah otomatis melakukan kebiasaan baik, maka energi kita akan bisa kita
gunakan untuk melakukan hal yang lebih besar dan bermanfaat lainnya.
Kunci Sukses Memulai Kebiasaan Baik
Oke, setelah
tahu bagaimana kebiasaan itu terbentuk dan kenapa perlu melatih good habit. Maka kita perlu kunci sukses
untuk memulainya. Nah apa saja itu?
1.
Buat
Goals / Tujuan yang Jelas
Seperti kalau mau bepergian, tujuannya ga jelas, kan bingung ya?hehe. Nah kalau tujuannya jelas, kita bisa merancang cara mencapainya. Misal, Goals nya menjadi penghafal Al Qur’an, maka kita bisa rancang dengan menghafal 1 day 1 ayat,dsb.
2.
Tepat
Caranya
Misal
tujuannya sudah jelas tapi caranya tidak tepat, jadi lama kita sampai tujuannya
kan ya? atau bisa jadi malah ga bisa mencapai tujuan,hehe. Caranya gimana?
nanti kita bahas di bawah ya.
3.
Konsisten
Praktiknya
Nah, ini yang sering jadi kendala,,hehe. Konsisten praktiknya. Minimal 30 hari melakukan kebiasaan agar menjadi habit. Baiknya si 90 hari agar sudah menetap menjadi kebiasaan yang melekat dan otomatis.
Langkah Melatih Kebiasaan Baik
Oke, sekarang
kita lanjut ke hal teknis nya bagaimana langkah-langkah melatih kebiasaan baik
ini..
1. Temukan
Strong Why anda melakukannya
Supaya
motivasi kuat dan konsisten melakukan kebiasaan baik, penting untuk mencari
alasan kuat kenapa kita memilih kebiasaan itu untuk dilatihkan menjadi habit. Biasanya kebiasaan yang prinsipil
itu lebih kuat untuk dilatih menjadi habit.
Pilih
kebiasaan yang memang betul-betul wajib dan perlu diprioritaskan dilatih saat
ini. Kalau perlu diperkuat dengan dasar keyakinan agama, ilmiah, atau moral.
Strong why ini yang akan menguatkan saat badai menerjang,,eh maksudnya saat
kita mulai goyah,wkwkwk
Misalnya
kebiasaan mimun air putih 8 gelas sehari, dasar keyakinan agama : Sebagai wujud
syukur kita wajib menjaga dan merawat tubuh kita, dasar ilmiahnya : agar tubuh
sehat diperlukan minimal minum 8 gelas air sehari, kekurangan air bisa menyebabkan
dehidrasi, kurang fokus, cepat lelah, dsb.
2. Ketahui
dan Ukur Kemampuan Diri, Mulailah Bertahap dari Level Rendah
Walaupun
tujuan akhirnya tinggi, tapi level yang kita latihkan sekarang harus sesuai batas
kemampuan saat ini. Kita harus menyesuaikan dengan realita kemampuan kita saat
ini, mulai dari langkah kecil dengan level rendah. Kenapa?
Langkah kecil
dengan level rendah sesuai kemampuan kita, memungkinkan kita untuk mengulanginya
berkali-kali. Dan pengulangan ini akan membuat langkah tersebut menjadi
otomatis dan mudah dilakukan.
Misalnya ya
kawans,
Tujuan
akhirnya : bisa konsisten berolahraga setiap hari supaya tubuh bugar. Kenyataannya
selama ini belum pernah olahraga.
Rencana
konkritnya : mulai dengan target yang rendah dan rilekskan yang lain. Misal
dipilih konsisten berolah raga dulu, maka abaikan jenis olahraganya. Langkahnya
: berolahraga minimal 5 menit sehari, jenis olahraganya terserah, bisa cuma
peregangan, jalan kaki, dsb.
3. Mulai
dengan Kebiasaan Harian dulu
Kebiasaan
mudah terbentuk jika dilakukan setiap hari. Maka kita mulai dulu dengan
kebiasaan yang bisa dikerjakan setiap hari.
4. Tentukan
isyarat (cue) yang jelas
Masih ingat
teori Loop Habit di atas kan ya kawans? Cue-ini yang bisa mendorong untuk
mempunyai hasrat melakukan kebiasaan. Membuat cue yang jelas sehingga
memudahkan kita untuk ingat melakukannya. Contoh cue yang jelas dibaca lagi di penjelasan loop habit ya kawans..
5. Membuat Habit Tracker
Supaya bisa
memantau konsistensi dan mempertahankan motivasi, perlu membuat habit
tracker. Bisa dengan menyilang kalender, menempel stiker, mewarnai, dsb. Supaya
menjadi habit, minimal melakukan kebiasaan 30 hari tanpa jeda, atau sampai
kebiasaan itu menjadi otomatis.
6. Kondisikan
lingkungan dan orang sekitar
Modifikasi
lingkungan dan orang yang mendukung kita mudah melakukannya. Misal kebiasaan
minum air 8 gelas perhari. Maka bisa dilakukan dengan meletakkan botol minum di
tempat-tempat yang mudah terlihat oleh kita. Informasikan rencana kita ke
anggota rumah supaya bisa mendukung dan mengingatkan.
7. Membuat
Daftar Antisipasi Kemungkinan Kendala yang Muncul
Penting
sekali ini untuk menginventaris kemungkinan kendala dalam melatih kebiasaan
ini. Tulis semua kendala internal maupun eksternal. Lalu siapkan antisipasinya.
Misalnya habit bangun pagi. Kemungkinan kendala sulit bangun karena tidur
kemalaman, antisipasi : maksimal pukul 22.00 harus sudah tidur.
8. Membuat
Apresiasi Diri (opsional)
Ingat poin Reward
kan ya? Apresiasi atau perayaan jika mau dilakukan ketika berhasil
menyelesaikan program 30 hari tanpa jeda boleh-boleh saja. Tapi sekali saja,
selanjutnya kebiasaan dilakukan tanpa perayaan lagi.
9. Rencanakan
Semua dalam Tulisan
Ini memudahkan
kita untuk mengingat dan memotivasi diri. Poinnya :
Dasar
Pemikiran : Sebagai wujud syukur kepada Allah maka perlu menjaga kebugaran
tubuh dengan berolahraga, dsb.
Rumusan
Kebiasaan yang ingin dilatih : Saat alarm bunyi pukul 07.00 saya akan
berolahraga di halaman selama 5 menit.
Kemungkinan
Kendala dan Antisipasi :
Alarm tidak
bunyi – selalu mengecek alarm setiap pagi.
Saat mau olahraga anak minta ditemani – Meminta anak menunggu, karena Ibu hanya berolahraga sebentar yaitu 5 menit, dst.
Nah itulah
kawans Panduan Lengkap Cara Sukses Melatih Kebiasaan Baik, gimana kawans?
tertarik mencobanya? atau ada cerita keberhasilan kawans dengan metode lain?
boleh banget dibagi ya kawans..
Ya Allah kok merasa kejiwit ya mbak.
BalasHapusAku tampaknya kurang konsisten hiks. Goalsnya gede tapi konsisyennya kecilnhwaaaaaa...
Duh lengkap banget artikel inibkeren uey
Sama mbaak..aku pun masih belajar...hehe
Hapus