Masih ingat dulu waktu SMA itu saya amazing dengan teman yang dikasih uang saku bulanan. Dia cerita kalau dia uang sakunya bulanan, sisa atau kurang sudah menjadi tanggung jawabnya sendiri.Wow dalam benak saya dulu. Setelah ngobrol dengan ibu, mulai SMA saya beljar minta uang saku mingguan. Dan mulai kuliah baru penuh mengelola uang saku bulanan.
Setelah sekarang menjadi orang tua dan terus belajar, ternyata memang penting untk mengajari anak mengelola uang saku sejak dini. Awalnya saya pikir, nanti lah kelas 3 kakak mulai saya ajari tentang uang saku. Sebenarnyanuang saku anak-anak sudah saya jatah, tapi saya titipin ke mbahnya. Jumlahnya sudah saya kasih tahu ke mereka per harinya berapa. Eh, namanya sama kakek yang sayaaang sama cucu, hampir tiap hari jajannya melebihi uang saku.hohoho..
Alhamdulillah Allah ngasih jalan untuk lebih dini ngajarin kakak ngelola uang sakunya.
Awalnya dia cerita tentaang temannya yang bawa dompet ke sekolah dan isinya adalah uang sakunya seminggu. Akhirnya kami ngobrol untuk kakak umi kasih tantangan untuk mengelola uang sakunya. Kalau kakak bisa ngelola uang sakunya dengan baik, maka kakak akan pinya tabungan, yang bisa dipakai untuk membeli kebutuhan kakak.
Tapi saya belum berani ngasih uang saku mingguan, saya kasih per hari. Uang saku saya masukkan ke amplop yang dikasih judul uang saku hari senin s/d sabtu, jadi ada 6 amplop. Alhamdulillah awalnya berjalan lancar, kakak jadi ngirit jajannya sampai kakeknya ikut seneng kakak sudah bisa jajan secukupnya.
Namun diperjalanan ternyata beberapa kali uang saku kakak hilang. Akhirnya kita pituskan tetap uang saku di amplop, tapi ngasihnya ke kakak pas Mbah Akung jemput.
Alhamdulillah sampai sekarang berjalan lancar, kakak paling senang ngitung kalau sudah di akhir minggu,,hehe
Semoga Allah ridho dengan ikhtiar kita ya kak.
Posting Komentar
Posting Komentar