Konsep Rezeki

Bismillah menuliskan tantangan hari ke1 game level 8 kelas Bunsay Jateng.
Level 8 ini kita belajar tentang "Kecerdasan Finansial".

Kecerdasan finansial yang kita pelajari bukan hanya bagaimana mengatur keuangan. Tapi juga tentang bagaimana kita paham tentang konsep REZEKI. Saya ingat banget quotes dari bunda Septi bahwa "Rezeki itu sudah pasti, tapi kemuliaan lah yang harus kita cari".

Bahwa Allah SWT sudah menjamin dan mengatur rezeki setiap orang, sudah tercatat rapi di lauhul mahfudz dan tidak akan tertukar atau salah. Yang perlu kita ikhtiarkan adalah bagaimana menjemputnya dengan kemuliaan / cara yang halal. Sesuai dengan hadist berikut :

Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya ruh qudus (Jibril), telah membisikkan ke dalam batinku bahwa setiap jiwa tidak akan mati sampai sempurna ajalnya dan dia habiskan semua jatah rezekinya. Karena itu, bertakwalah kepada Allah dan perbaguslah cara dalam mengais rezeki. Jangan sampai tertundanya rezeki mendorong kalian untuk mencarinya dengan cara bermaksiat kepada Allah. Karena rezeki di sisi Allah tidak akan diperoleh kecuali dengan taat kepada-Nya.” (HR. Musnad Ibnu Abi Syaibah 8: 129 dan Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir 8: 166, hadits shahih. Lihat Silsilah Al-Ahadits As-Shahihah no. 2866).

Dan rezeki bukan hanya soal harta dan uang tapi lebih luas lagi, rezeki adalah

“Segala sesuatu yang bermanfaat yang Allah halalkan untukmu, entah berupa pakaian, makanan, sampai pada istri. Itu semua termasuk rezeki. Begitu pula anak laki-laki atau anak peremupuan termasuk rezeki. Termasuk pula dalam hal ini adalah kesehatan, pendengaran dan penglihatan.”

Nah setelah kita paham tentang konsep rezeki, maka kita juga harus belajar untuk memanfaatkan rezeki itu dengan baik.

Rezeki yang berupa harta, maka kita wajib mengelolanya dengan baik,  yang utama diperhatikan bahwa dalam harta kita ada hak orang lain yang harus dikeuarkan, yaitu zakat dari harta tersebut, sedekah, infak,dsb. Setelah itu baru dibagi lagi untuk pos dari yang wajib / terpenting sampai dana rekreasi,hehehe. Seperti bayar cicilan hutang (kalau ada, lebih baik lagi kalo ga ada hutang), menabung, kebutuhan rutin, pendidikan, kesehatan, rekreasi,dsb. Setiap keluarga pasti punya pos yang berbeda. Nah kalau jaman dahulu ibu mertua membaginya dengan metode amplop, amplop untuk infak tpq anak, amplop bayar listrik,dsb

Untuk rezeki selain harta, kita juga diperintahkan untuk dimanfaatkan untuk hal-hal baik, seperti rezeki berupa akal, pendengaran dan penglihatan.

Adapun pemanfaatan rezeki dengan dua acara:

1- Rezeki atau nikmat dimanfaatkan untuk melakukan ketaatan pada Allah.

2- Rezeki tersebut dimanfaatkan untuk memberi manfaat pada kaum muslimin yang lain.

Ibnu Hazm berkata,

كُلُّ نِعْمَةٍ لاَ تُقَرِّبُ مِنَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، فَهِيَ بَلِيَّةٌ

“Setiap nikmat yang tidak digunakan untuk mendekatkan diri pada Allah, itu hanyalah musibah.” (Jaami’ul Ulum wal Hikam, 2: 82)

Dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَحَبُّ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ , وَأَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى سُرُورٌ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ , أَوْ تَكَشِفُ عَنْهُ كُرْبَةً , أَوْ تَقْضِي عَنْهُ دَيْنًا , أَوْ تَطْرُدُ عَنْهُ جُوعًا

“Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling memberikan manfaat bagi manusia. Adapun amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah membuat muslim yang lain bahagia, mengangkat kesusahan dari orang lain, membayarkan utangnya atau menghilangkan rasa laparnya.” (HR. Thabrani di dalam Al Mu’jam Al Kabir no. 13280, 12: 453. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan sebagaimana disebutkan dalam Shahih Al Jaami’ no. 176).

Semoga semakin paham kita dengan konsep rezeki dan pemanfaatannya, maka semakin bertambah pula keyakinan dan ketaatan kita pada Allah SWT.

Konsep rezeki yang saya ajarkan ke anak - anak adalah bahwa yang Maha pemilik segalanya dan Maha Kaya adalah Allah SWT, maka ketika ingin sesuatu, mintalah pada Nya. Seperti ketika kakak Afiqah ingin jam Imoo. Maka saya ajak berdialog.
U : Kalau ingin sesuatu mintanya sama siapa kak?
A : Allah, jam imoo z5 itu bisa buat .... (dia lanjut dengan kelebihan dan jenis jam tsb,haha)
U : Wah, iya kak, kira - kira kakak butuh apa pingin?
A : Butuh, nanti kan aku bisa telfon umi, umi bisa tau aku dimana?
U : wah iya, tapi kata ustadzah ga boleh dibawa sekolah kak, emm terus kakak bisa telfon pakai HP uti ga kak?
A : pokoknya aku mau mi,
U : nah kak, kira-kira kalau kakak udah beli jam imoo bisa nambah rajin sholat, rajin ngaji ga? (Sebenarnya pingin ngaitin kebermanfaatan barang yang kita miliki untuk mensmbah ketaatan pada Allah, tapi bingung cari kata2nya,,haha)
A : bisa mi, kalau yg z5 sudah ada alarmnya.
U : bener ya,, ga boleh keasyikan main jam nya dan lupa dengan sholat, ngaji dan belajar.
A : iya mi..

Diskusi ini udah berulang beberapa kali, dan abi nya udah terlanjur janji beliin.
Nah pas kita mau beli udah di tokonya, ngeliat harga dan kebermanfaatannya, saya ajak ngobrol lagi. Tentang compare harga dan fungsi jam imoo asli dengan merk lain. Jam imoo yang lagi promo harga 500rb cuma bisa buat telfon, merk tomico harga 130rb bisa foto dan telfon juga. Kakak kekeh minta yang imoo, ternyata yg warna kakak pingin ga ada, adanya di toko yang lebih deket rumah. Nah pas saat itu waktu maghrib, akhirnya kita memutuskan pulang.
Kita pulang dulu kak, shalat minta sama Allah terus baru beli di toko yang deket rumah.

Pas udah selesai shalat, kita ngobrol lagi. Kak apa ga yang merk tomico aja bisa buat foto, sama kakak belajar dulu dan kita liat manfaat kakak pakai jam itu, kakak bisa merawatnya enggak, dsb. Nanti kalau memang bermanfaat dan kakak bisa merawatnya, nanti kinta lagi sama Allah jam imoo yang asli, sambil kakak nabung.

Dan alhamdulillah kakak setuju beli yang tomico diantar abi.


Sumber bacaan :
https://rumaysho.com/11517-makna-rezeki-dan-cara-mencarinya.html

#hari1
#gamelevel8
#tantangan10hari
#mendidikanakcerdasfinansialsejakdini
#kuliahbundasayang