Ibu dengan anak lebih dari satu itu tantangan banget kalo anak berebut bicara sahut-sahutan cerita semua dan mau didengarkan semua๐ Dan biasanya berakhir dengan salah satu ngambek karena merasa ga diperhatikan, atau emaknya jadi emosi karena dengar suara sahut-sahutan ๐
Drama seperti ini hampir setiap hari terjadi. Ada yang sama kah?๐ค
Tadi pun seperti itu, ketika umi pulang mas azkal menghampiri dan menunjukkan luka ditangannya, sebenarnya si luka yang amat kecill,, ๐
Saya tanya “kenapa tangannya mas?”
Mas azkal cuma nunjuk kakaknya..
Saya “o... dicakar kakak, ceritanya gimana mas?”
dimulailah sahut-sahutan mereka cerita versi masing-masing.
Akhire saya bilang, ini tongkat bicara nya ke mas azkal dulu ya, jadi mas azkal yang bicara ceritaain dulu kejadiannya gimana, kakak diem dulu. Nanti kalo mas sudah selesai baru kakak yang cerita...
Berhasil???
Tentu tidak semudah dan sesempurna kayak di film Cloud Bread. ๐๐๐
Pemakian Tongkat bicara ini memang terinspirasi dulu pas nonton film cloud bread di TV, jadi yang pegang tongkat bicara yang boleh ngomong dan yang lain mendengarkan.
Kejadian di kehidupan nyata ga semudah di Pelem ya teman-teman. ๏พ Saat mas azkal cerita, kak Fiqah ga tahan ikut klarifikasi,, “ih ga gitu,,gini mi...”
Saya bilang : “Kakak ini masih gilirannya mas, tunggu dulu ya sampai mas selesai (sambil liatin kakak) abis itu kakak yang cerita, pindah ngliatin azkal dan bilang gimana mas? Udah belum?”
Dan azkal bilang udah, terus gantian kakak yang cerita, dan mas pun saat kakak cerita pun nyela “ga gitu mi,,,kakak dulu bukan aku”
Walau belum sempurna setidaknya kita belajar untuk mendengarkan sepenuh hati dan tubuh, menghargai orang yang berbicara dan melatih anak untuk berani mengungkapkan pendapat dan menghargai pendapat orang lain, mengklarifikasi masalah dari berbagai sudut pandang.
#hari5
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.prosfesional
Posting Komentar
Posting Komentar